Muhammad Yusuf Abduh
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, termasuk di bidang pertanian. Pada bidang pertanian tersebut, salah satu subsektor yang paling produktif adalah subsektor perkebunan dengan kemiri sebagai salah satu komoditas yang unggul. Di provinsi NTT, salah satu kabupaten penghasil kemiri terbesar adalah Kabupaten Alor, yang memiliki total areal tanam kemiri seluas 6.062 hektar dengan total produksi sebanyak 3.416 ton. Salah satu desa penghasil kemiri di Kabupaten Alor adalah Desa Kuneman. Petani kemiri dari Desa Kuneman mengandalkan hasil kultivasi kemiri sebagai mata pencaharian dan sumber pemasukan. Salah satu tantangan besar yang dihadapi petani kemiri Desa Kuneman adalah proses pasca panen kemiri yang kualitasnya terus menurun.
Kualitas kemiri pasca panen yang menurun menjadi tantangan yang besar pagi petani Desa Kuneman karena hal tersebut mempengaruhi harga jual kemiri. Salah satu faktor yang menyebabkan harga kemiri rendah adalah kualitas dan kuantitas produk kemiri yang tidak memenuhi kriteria yang diinginkan oleh konsumen. Hal ini disebabkan oleh proses pascapanen yang masih dilakukan secara tradisional dan kurang optimal. Misalnya, proses pemecahan biji kemiri yang masih dilakukan secara manual dengan tangan dan kurang memperhatikan tempat penyimpanan yang sesuai standar pengemasan yang baik. Selain itu produk samping sisa pengolahan kemiri seperti cangkang dan ampas kemiri belum dimanfaatkan dengan baik
Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diusulkan untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat Desa Kuneman, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur terkait proses pasca panen kemiri yang baik untuk meningkatkan kualitas hasil panen komoditas kemiri serta pemanfaatan produk samping kemiri dengan prinsip valorisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk kemiri. Peningkatan kualitas hasil panen tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan harga jual komoditas kemiri yang dihasilkan. Pendampingan yang dilakukan berupa instalasi alat pengupas kemiri dan pelatihan terkait proses pengolahan kemiri yang baik setelah dipanen serta pelatihan terkait proses pengolahan produk samping kemiri dengan prinsip valorisasi.
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat Desa Kuneman terkait proses pasca panen kemiri.; Menggandeng masyarakat di Desa Kuneman untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat mahasiswa dan dosen ITB; Meningkatkkan jiwa wirausaha dan ketrampilan teknologi
Kegiatan ini meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait penangangan pasca panen dan pengolahan biji kemiri yang baik. Selain itu, alat pengolahan biji kemiri yang dihibahkan dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan meningkatkan penghasilan petani